Sabtu, 04 Desember 2010

SISTEM INFORMASI KESEHATAN : FONDASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

Abstrak : Peran sistem informasi kesehatan secara umum adalah untuk menganalisis dan mendesiminasi data. Pada prakteknya, sistem informasi ini jarang dilaksanakan secara sistematis. Produk-produk sejarah, social dan ekonomi yang dibuat sangat kompleks, terbagi-bagi dan tidak responsive terhadap kebutuhan. Lembaga internasional bidang kesehatan bertanggung jawab terhadap masalah mempunyai kebutuhan prioritas yang urgent dalam pengembangan kapasitas Negara, hasilnya adalah ketidakmampuan beberapa negara akan kebutuhan data yang dimonitor dalam arah pengembangan MDGs. Solusi terhadap masalah ini sangat komprehensif. Uang saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan dukungan pengembangan sistem yang merupakan gabungan antara alokasi dan tanggung jawab.
Health Metrics Network melakukan kolaborasi untuk membantu mencari solusi bagi negara-negara yang membutuhkan.
Pengukuran dan Kesehatan Masyarakat
Definisi kesehatan masyarakat (Beaglehole, et al) : suatu tindakan pengumpulan yang terus menerus untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mengukur kemampuan dan memonitor kesehatan dari populasi.
·
Epidemiologi, demografi dan biostatistik adalah kunci disiplin kesehatan masyarakat.
Menurut John Snow selama epidemik Cholera yang terjadi di London pada pertengahan tahun 1800 merupakan contoh yang mudah melakukan investigasi epidemiologi.
·
Adanya pencatatan angka kelahiran dan kematian yang dilakukan di Inggris pada awal tahun 1880. Tanpa informasi tentang jumlah kematian dari Cholera dan alamat jalan dari tiap korban maka John Snow tidak dapat melakukan pemetaan data kematian.
Pencatatan data kematian ini juga sudah dilakukan dinegara-negara seperti : Denmark, Inggris, Belanda, Norwegia dan Swedia.
Pencatatan-pencatatan ini kemudian mulai dikembangkan di negara-negara Amerika, Eropa dan Asia. Sebanyak 150 negara sudah dapat melakukan pengumpulan data secara empiris selama 5 tahun dengan menggunakan teknologi informasi dalam melakukan proses dan analisis data secara terus menerus dalam jangka waktu yang singkat. Survei dasar populasi menjadi model dalam pengumpulan data kesehatan yang terus menerus yang digunakan dalam survei pengukuran indikator. Misalnya : survei terhadap 30 sampel yang diambil untuk memperluas program imunisasi dan perencanaan keluarga dan kesehatan ibu dan anak melalui orientasi demografik dan survei kesehatan.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Data dan Informasi tentang penyebab kematian orang dewasa masih belum di ketahui. Hal ini disebabkan masih sederhananya model SIK yang di gunakan sehingga informasi tentang jumlah kematian dan kelahiran tidak di gunakan.
Sistem informasi kesehatan untuk daerah meliputi :
·
Faktor lingkungan, sosek, genetik dan hukum, organisasi dan kebijakan, infrastruktur kesehatan, fasilitas dan peralatannya, pembiayaan dan SDM
· Tersedia penggunaan informasi kesehatan dan jasa yang bermutu
· Hasil yang diperoleh : angka kematian, angka kesakitan, kecacatan, kesejahteraan, status kesehatan dan penularan penyakit
· Perbedaan dalam faktor penentu dan pengguna : jenis kelamin, status sosek, kelompok etnis dan situasi geografis
Tersedia format yang umum pada pencatatan fasilitas kesehatan, SRT, sensus, registrasi vital, buku peranan kesehatan nasional dan penelitian kesehatan.
Contoh kasus : proporsi anak yang diimunisasi terhadap campak yang di peroleh melalui SRT dan data administratif akan menghasilkan data yang berbeda.
Sumber informasi penting yang terkait dengan kesehatan
· sensus setiap 10 tahun sekali
· pemantauan berlanjut kematian dan kelahiran dengan sertifikasi penyebab kematian
· sistem tanggapan dan pengawasan terpusat tentang wabah dan vaksin pencegahan penyakit (kolera, virus HIV, polio dan SARS)
· program untuk merancang pengunaan dari jasa pelayanan kesehatan dan survei kesehatan RT.
· sistem yang menghasilkan data interaksi dari pasien dan provider tentang mutu perawatan.
· pemetaan kesehatan masyarakat tentang fasilitas pelayanan kesehatan di daerah dan nasional
· pengawasan perilaku tentang factor resiko seperti merokok, seks bebas dan malnutrisi
· system pembukuan/ akuntansi
· keuangan dan manajemen informasi
· model, proyeksi dan perkiraan-perkiraan
· penelitian termasuk penelitian klinik, system informasi dan penelitian operasional
Kita tahu apa yang kita tidak tahu
Bagaimana system informasi yang diselenggarakan sekarang ini?
Sistem Informasi sedikit dipakai untuk pengambilan keputusan yang efektif.
Sistem informasi kesehatan tidak menjadi fokus utama pada MDGs.
MDGs secara luas dikuasakan sebagai kerangka untuk mengukur pengembangan sistem informasi kesehatan.
Contoh : target MDGs : penurunan angka kematian.
Berbagai Kapasitas
Statistik kapasitas building diindentifikasikan sebagai kebutuhan inti oleh banyak negara dan melalui pertemuan Paris dan The World Bank STATCAP diharapkan bisa memperbaikinya. DHS, AUSAID dan MICS UNICEF memberi perhatian eksplisit pada lokal kapasits building untuk produksi dan analisa data. Di dalam sektor kesehatan perlu membangun kapasitas karena sistem informasi sering terlupakan. Dalam analisis kebutuhan sumber daya manusia jarang disebutkan tentang kebutuhan tenaga yang mempunyai kemampuan statistik untuk menganalisis data, karena adanya asumsi bahwa petugas pelayanan kesehatan mampu mengerjakan tugas SIK. Namun, petugas kesehatan tidak mampu melakukan dua tugas sekaligus (sebagai petugas pelayanan pasien dan petugas SIK). Perubahan sektor kesehatan umum meliputi desentralisasi alokasi sumber daya dan pengambilan keputusan pada level daerah. Kapasitas sebagian besar dipusatkan di tingkat nasional, memusatkan MDGs juga memperburuk kecenderungan ini.
Divisi Tanggung Jawab
Siapakah yang bertanggung jawab untuk data kesehatan yang ada? Yang jelas adalah Departemen Kesehatan. Namun Departemen Kesehatan tidak mengatur komponen-komponen penting sistem informasi kesehatan. Data faktor penentu dari kesehatan, resiko dan faktor-faktor yang bersifat melindungi, konsekuensi-konsekuensi dari sakit-sehat sering ditemukan pada sektor diluar kesehatan contohnya sektor pertanian, tenaga kerja, pendidikan dan PDAM. Meskipun sektor kesehatan telah mengindentifikasi unsur-unsur penting tapi sebagian besar penggumpulan data yang berkaitan dengan kesehatan nampaknya masih berada pada pihak-pihak lain. Kesulitan lain diakibatkan oleh sifat sektor kesehatan yang masih terfragmentasi/ terpisah-pisah. Hanya sedikit negara yang memiliki status- model kontrol (model pengawasan) terhadap pelayanan kesehatan dan pembiayaan publik. Penguatan data dalam suatu sistem bisa merupakan suatu tantangan. Di dalam teori, regulator memiliki otoritas mengawasi setiap informasi yang dilaporkan tetapi pada prakteknya regulator menggunakan otoritas tersebut.
Satu kegagalan dari imajinasi
Sumber daya, tanggung jawab dan kapasitas menunjukkan sisi penyediaan data, sisi kesamaan informasi kesehatan. Siapa yang memerlukan data dan apa yang mereka butuhkan untuk itu? Satu jawaban bagi pertanyaan itu adalah bahwa pembuat kebijakan memerlukan data untuk pengambilan keputusan.Yang tidak menguntungkan dalam pengambilan kesehatan pada berbagai bagian di dunia adalah bahwa keputusan yang diambil tidak menggunakan informasi yang dapat dipercaya. Dalam prakteknya, pengambilan keputusan dalam kesehatan terlalu sering didasarkan pada pertimbangan politis, kelayakan atau permintaan donatur. Ada satu kesadaran yang tumbuh bahwa ini mengarahkan kepada penggunaan yang tidak efektif dan efisien dari sumber daya. Penekanan yang meningkat di manajemen yang memusatkan perhatian pada kebutuhan akan data melalui konsistensi dan transparansi sistem. Data untuk pengambilan keputusan adalah penting, tetapi stakeholder untuk informasi terkait dengan kesehatan adalah banyak dan lebih luas. Dalam mengakses pelayanan kesehatan dan kepentingan ilmiah, publik berhak mengetahui status kesehatan masyarakat. Masyarakat berhak mengetahui mengapa orang meninggal sebelum waktunya (penyebab kematian), mengapa orang menjadi sakit (Penyebab sakit),dan jenis pelayanan yang tersedia, dan bagaimana cara melindungi diri.
Informasi kesehatan juga penting bagi ilmu statistik dan politikus-politikus.
Health Metric Network
Sekarang ini kita berada dalam situasi paradoks dimana tidak dijumpai banyak informasi yang dapat dipercaya dengan investasi yang pantas dipertimbangkan dari usaha dan sumber daya dalam penggumpulan data.
Divisi statistic PBB mendukung Negara dalam melaksanakan/menerapkan sensus dan pencatatan registrasi vital sesuai dengan standar internasional. WHO menyediakan bimbingan teknik bagaimana menggunakan klasifikasi angka kematian dan kesakitan dan penetapan surveillance penyakit dan program penanggulangannya. Untuk saat ini, memberi perhatian untuk menuju penggunaan yang lebih baik dari pelayanan statistic rutin. UNICEF telah membentuk suatu program survey diberbagai Negara untuk memantau kesehatan anak. AUSAID dan donor bilateral lainnya telah melakukan investasi substansial dan tumbuh amount dalam survai kesehatan dan demografi, surveillance penyakit dan penggulanggannya. Institusi dan kerjasama baru seperti lembaga dunia untuk melawan AIDS, Tuberculosis, Malaria dan Aliansi Dunia untuk Vaksinasi dan Imunisasi (GAVI) merupakan penawaran penting sumber daya baru untuk informasi kesehatan. Para agen internasional, donor Negara dan bilateral telah bekerja sama untuk mengembangkan inti yang diset dari indikator untuk penyakit spesifik dan bergabung dalam mengawasi/ memantau indikator awal . Apa yang telah hilang dari usaha-usaha ini telah menjadi keseluruhan visi dari system informasi kesehatan menyeluruh dan menyambungkan dari berbagai bagian komponen.
Di tahun 2003, sejumlah stakeholder bergabung bersama untuk memikirkan solusi inovasi untuk memecahkan teka-teki informasi kesehatan. Diskusi menimbulkan rencana untuk langkah kedepan, yang kemudian diterapkan menjadi kerjasama dunia yang disebut Health Metrics Network dengan satu suntikan modal proyek dari RUU, dari Yayasan Bill dan Melinda. Ini adalah prakarsa pertama kesehatan global yang tidak hanya memfokuskan pada penyakiT tertentu tapi juga pada komponen inti dari suatu system kesehatan.
Patner dalam kerjasama setuju untuk membawa bersama energi dan keahlian untuk menyediakan dukungan yang koheren dan terkoordinasi kearah perubahan dan penguatan system informasi kesehatan Negara.
Dokumen di isu khusus Buletin mempertimbangkan untuk mengerjakan sepanjang fase pengembangan Health Metrics Network. Meliputi satu cakupan luas dari tantangan informasi kesehatan di level Negara dan internasional. Kita belajar tentang biaya perbedaan jalan dari generasi indikator kunci di Negara Republik Tanzania. Kita belajar bagaimana China bekerja untuk meningkatkan attribution penyebab kematian. Tulisan/catatan dari Afrika Selatan menguraikan tantangan memperkenalkan produksi data dan digunakan untuk seting fasilitas kesehatan dengan sedikit tradisi penggunaan data untuk pegabilan keputusan. Tulisan lainnya menjelaskan tantangan dan teknik khusus seperti bagaimana untuk memperluas system registrasi vital dalam sumber daya terbatas dimana kematian secara umum terjadi di rumah dan bagaimana sepakat dengan ketiadaan data pada kesehatan yang berbeda.
Kesimpulan
Ini bukan disebabkan karena negara mereka miskin sehingga mereka bisa mengusahakan informasi kesehatan yang baik. Ini karena mereka miskin sehingga tidak bisa mengusahakan tanpa itu. Ada contoh yang baik penggunaan data untuk pengambilan keputusan berbasis bukti yang mendorong kearah kesehatan yang lebih baik (19). Contoh-contoh seperti itu perlu diperluas dan ditingkatkan. Sudah waktunya untuk sumber daya dan usaha serius untuk membangun system informasi kesehatan secara efektif mendukung kesehatan masyarakat.

Tips Mencegah Flu

Tips Mencegah FluMencegah lebih baik daripada mengobati. Memelihara kesehatan lebih baik daripada menderita sakit. Ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin atau ramuan yang menyehatkan.

Salah satu makanan tersebut adalah sup ginseng yang bermanfaat menjaga kesehatan dan membantu menyembuhkan flu. Sup ini terbuat dari ayam kampung dan sesuai namanya menggunakan ginseng yang khasiatnya sudah dikenal luas.
Cara membuatnya mudah. Angco dan ginger spring dicuci lalu direbus dengan ayam selama 5 menit. Kemudian rebus kaldu ayam bersama garam, merica dan vitsin selama 3 jam. Sebelum disajikan, semua bahan dijadikan satu lalu dihangatkan sebentar. Siap untuk disantap.
Sup menggunakan ayam kampung karena relatif lebih ‘sehat’ dibandingkan bukan ayam kampung yang biasanya mengkonsumsi makanan yang mengandung obat-obatan tertentu dan mendapat suntikan untuk menggemukkan. Bagi yang bosan dengan ayam dan ingin variasi, bisa menggantinya dengan burung dara.
Sedangkan ginsengnya menggunakan ginseng Amerika yang menurut Kevin tak ‘sekeras’ ginseng Korea, namun tetap berkhasiat. Kemudian angconya berkhasiat meningkatkan trombosit pada penderita demam berdarah.
Sup ginseng cocok terutama untuk orang tua. Boleh juga dikonsumsi anak-anak asal jangan banyak-banyak mengingat sifat ginseng yang keras. Pencernaan anak-anak mungkin tak tahan terhadap ginseng.
Sup ginseng itu seperti jamu yang berkhasiat menyehatkan tubuh dan membantu menyembuhkan flu. Cocok disantap ketika musim hujan terutama di daerah pegunungan yang dingin untuk menghangatkan tubuh, namun juga baik dinikmati ketika musim kemarau untuk daya tahan tubuh.
“Pada musim hujan ataupun kemarau, kondisi tubuh kan harus tetap fit agar tak mudah terserang penyakit,” ujar chef yang sudah berpengalaman bertahun-tahun ini.
Sup ginseng bisa disantap kapan saja, pagi, siang atau malam. Sup bisa menjadi menu pembuka. Teman minum sup yang tepat adalah teh hijau, namun bisa juga dengan jus buah bagi yang bosan atau tak suka teh hijau.

Bayi Kuning



Ikterus: (jaundice) adalah warna kekuningan pada kulit dan selaput mata.
Neonatorum: adalah bayi baru lahir.

Kata kunci: ikterus, icterus, kulit kuning, neonatus, neonatal jaundice, bilirubin, hiperbilirubinemia, jaundice.

Pembaca mungkin pernah mendengar atau bahkan melihat sendiri seorang bayi baru lahir berwarna kuning di sekujur kulit dan selaput matanya. Warna kuning dapat terlihat beberapa jam hingga beberapa hari setelah lahir. Kemunculannya tak jarang mengundang tanya, mengapa kulit si bayi berwarna kekuningan sementara bayi yang lain tidak? Apa penyebabnya ? Adakah yang salah ? Dan mungkin berbagai pertanyaan mengiringi kemunculan warna kuning pada kulit bayi baru lahir.

:: :: :: PENGERTIAN :: :: ::
Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning) adalah kondisi munculnya warna kuning di kulit dan selaput mata pada bayi baru lahir karena adanya bilirubin (pigmen empedu) pada kulit dan selaput mata sebagai akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia).

:: :: :: ANGKA KEJADIAN :: :: ::
Warna kekuningan pada bayi baru lahir adakalanya merupakan kejadian alamiah (fisologis), adakalanya menggambarkan suatu penyakit (patologis).
Bayi berwarna kekuningan yang alamiah (fisiologis) atau bukan karena penyakit tertentu dapat terjadi pada 25% hingga 50% bayi baru lahir cukup bulan (masa kehamilan yang cukup), dan persentasenya lebih tinggi pada bayi prematur.

Disebut alamiah (fisiologis) jika warna kekuningan muncul pada hari kedua atau keempat setelah kelahiran, dan berangsur menghilang (paling lama) setelah 10 hingga 14 hari.Ini terjadi karena fungsi hati belum sempurna (matang) dalam memproses sel darah merah.
Selain itu, pada pemeriksaan laboratorium kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah tidak melebihi batas yang membahayakan (ditetapkan).

:: :: :: PARAMATER :: :: ::
Ada beberapa batasan warna kekuningan pada bayi baru lahir untuk menilai proses alamiah (fisiologis), maupun warna kekuningan yang berhubungan dengan penyakit (patologis), agar kita lebih mudah mengenalinya.

Secara garis besar, batasan kekuningan bayi baru kahir karena proses alamiah (fisiologis) adalah sebagai berikut:
  • Warna kekuningan nampak pada hari kedua sampai hari keempat.
  • Secara kasat mata, bayi nampak sehat
  • Warna kuning berangsur hilang setelah 10-14 hari.
  • Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah kurang dari 12 mg%.

Adapun warna kekuningan pada bayi baru lahir yang menggambarkan suatu penyakit (patologis), antara lain:
  • Warna kekuningan nampak pada bayi sebelum umur 36 jam.
  • Warna kekuningan cepat menyebar kesekujur tubuh bayi.
  • Warna kekuningan lebih lama menghilang, biasanya lebih dari 2 minggu.
  • Adakalanya disertai dengan kulit memucat (anemia).
  • Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah lebih dari 12 mg% pada bayi cukup bulan dan lebih dari 10 mg% pada bayi prematur.

Jika ada tanda-tanda seperti di atas (patologis), bayi kurang aktif, misalnya kurang menyusu, maka sebaiknya segera periksa ke dokter terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.

Disamping itu, beberapa kondisi yang dapat beresiko terhadap bayi, antara lain:
  • Infeksi yang berat.
  • Kekurangan enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase(G 6 PD).
  • Ketidaksesuaian golongan darah antara ibu dan janin
  • Beberapa penyakit karena genetik (penyakit bawaan atau keturunan).

:: :: :: BAGAIMANA TERJADINYA ? :: :: ::
Tentu kita bertanya-tanya, bagaimana warna kekuningan dapat terjadi, baik pada proses alamiah (fisiologis) maupun warna kekuningan yang berhubungan dengan penyakit?
Pada dasarnya warna kekuningan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain:
  • Proses pemecahan sel darah merah (eritrosit) yang berlebihan.
  • Gangguan proses transportasi pigmen empedu (bilirubin).
  • Gangguan proses penggabungan (konjugasi) pigmen empedu (bilirubin) dengan protein.
  • Gangguan proses pengeluaran pigmen empedu (bilirubin) bersama air.

Gangguan pada proses di atas (dan proses lain yang lebih rumit) menyebabkan kadar pigmen empedu (bilirubin) dalam darah meningkat, akibatnya kulit bayi nampak kekuningan.

:: :: :: PENGOBATAN :: :: ::
Pada bayi baru lahir dengan warna kekuningan karena proses alami (fisiologis), tidak berbahaya dan tidak diperlukan pengobatan khusus, kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Prinsip pengobatan warna kekuningan pada bayi baru lahir adalah menghilangkan penyebabnya.
Cara lain adalah upaya mencegah peningkatan kadar pigmen empedu (bilirubin) dalam darah. Hal ini dapat dilakukan dengan:
  • Meningkatkan kemampuan kinerja enzim yang terlibat dalam pengolahan pigmen empedu (bilirubin).
  • Mengupayakan perubahan pigmen empedu (bilirubin) tidak larut dalam air menjadi larut dalam air, agar memudahkan proses pengeluaran (ekskresi), dengan cara pengobatan sinar (foto terapi).
  • Membuang pigmen empedu (bilirubin) dengan cara transfusi tukar.

:: :: :: ANJURAN :: :: ::
Apapun jenisya, jika pembaca mendapati bayi kuning, sebaiknya konsultasi kepada dokter atau dokter spesialis anak.
Meski disebutkan bahwa bayi kuning sebagian besar diantaranya karena proses alami (fisiologis) dan tidak perlu pengobatan, seyogyanya para orang tua tetap waspada, mengingat bayi masih dalam proses tumbuh kembang. Karenanya, konsultasi kepada dokter atau dokter spesialis anak adalah langkah bijaksana.

Semoga bermanfaat, dan mudah-mudahan buah hati kita senantiasanya diberikan kesehatan.

Topik Terkait:

Welcome to My Blog......!!!!

Baru buat blog neh.....

hehehehe........